Monday, August 31, 2009

Momentum semalam....

Serpihan momentum lama,
seperti baru semalam berkecai,
lebur dimamah waktu yang terus berlalu,
punah segala harapan dan impian,
ibarat kerikil di laut yang semakin terhakis...

Janji yang terpatri,
seperti pasir di pantai,
tatkala ombak menerpa ia terus terpadam,
dan laungan rindu pergi bersama angin...

Saturday, August 22, 2009

Ramadhan


Kini,
sekali lagi kita bersua,
engkau muncul bersama keberkatan,
nawaitu luhur suci,
ketulusan membawa ketenangan...

Sesungguhnya,
hadirmu dinantikan
mencedok sejuta rahsia,
yang penuh kemuliaan,
yang penuh kesyahduan...

Friday, August 21, 2009

Nyalakan kembali unggun api patriotisme!

Setelah berdekad mengecap kemerdekaan,
kita seperti kacang lupakan kulit,
lupa pada perjuangan lampau,
lupa pada penjajahan berdarah,
lupa pada asal usul,
lupa pada identiti,
lupa segala-galanya...

Pada kita tarikh 31 Ogos
ibarat perayaan yang mesti diraikan setiap tahun,
bendera Malaysia mesti dikibarkan,
tapi,
sejauhmanakah penghayatannya?
Sekadar melepaskan batuk di tangga?
atau seperti enau dalam belukar melepaskan pucuk masing-masing?

Kita tidak ubah seperti emak si randang,
anak dipangku diletakkan,
kera di hutan disusui,
pemikiran kita masih dijajah
budaya barat jadi ikutan,
budaya timur dikatakan kuno?

Sampai bila bermuka dua?
sampai bila seperti kera mendapat bunga?
ayuh!
kita nyalakan kembali unggun api patriotisme!
Kita seru semangat Antanom,Dato Bahaman,
Rentap,Tok Janggut,
Kita nyahkan anasir luar!
dari merampas kembali tanah air tercinta!

Tuesday, August 11, 2009


Bahang-bahang kesibukan kian terasa,
Mengejar masa yang kian suntuk,
Dalam melewati hari-hari yang mencabar,
Kesabaran kunci keyakinan,
ketabahan kunci kejayaan...







Friday, August 7, 2009

Monolog keinsafan...

Sedih melihat dunia yang semakin tua,
kemungkaran semakin mengilai,
pilu melihat mereka yang teraniya,
hidup mereka diselubungi kegelapan,
angkara manusia bernafsu binatang...


Kemanusiaan semakin hilang,
bayi yang tidak berdosa menjadi mangsa,
terbuang di pembuangan sampah,
alangkah kejamnya si ibu,
sanggup melempar si anak yang berlumpuran darah,
lemas dalam plastik hitam,
dan lalat menghurungi,
biawak menerkam,
heboh satu dunia,
penemuan yang tidak disangka,
menyayat perasaan...


Dunia menjerit lantang,
melihat perangai manusia yang semakin rakus,
mengejar kemewahan bangga dengan kemaksiatan,
andai pokok-pokok bersuara,
sudah pasti semua kejahatan terbongkar,
andai semua benda konkrit bersuara,
adakah manusia berhenti melakukan dosa?







Kebosanan bermaharajalela...

Tika kebosanan melanda,
Fikiran jadi haru biru,
Mencoret apa yang terlintas,
Sehingga menjadi bait-bait puisi,
Entah kritis atau puitis,
Kerana ia tertulis dalam kebosanan...





Tika kebosanan menerjah,
Semuanya berserabut menjadi kabut,
Pandang sana sini semuanya sama,
Pusing kanan kiri masih juga begitu,
bersimpang siur akalku berputar...

Suara hatiku menjerit,
Bergema dalam gua halkum,
Menghalau segala kebosanan,
Menyeru aura ketenangan,
Agar kebosanan tidak terus bermaharajalela,
Menyelubungi kamar hatiku...




Thursday, August 6, 2009

Puisi Cinta



Cinta...
Amat payah dimengertikan,
Sulit untuk difahami,
Sukar untuk diterangkan...

Namun,
Semua insan pernah merasai,
Mencintai dan dicintai,
Merindui dan dirindui,
Melukai dan dilukai...

Tapi,
Yang pastinya,
Cinta itu mematangkan fikiran,
Meleraikan kekusutan,
Meniupkan semangat,
untuk melalui hari-hari yang mendatang...

lavender..so..beautiful..